PEKANBARU, Siletperistiwa.com – Momen debat publik pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru yang digelar di SKA Co-Ex, Pekanbaru, Jumat (8/11/2024) malam, menyajikan ketegangan antara Paslon Bertuah Muflihun-Ade Hartati dengan Paslon IDAMAN Ida Yulita Susanti-Kharisman Rasanda.
Dalam sesi tanya jawab yang berlangsung panas dan disiarkan langsung di televisi RTV, Paslon IDAMAN mengungkap klaim program unggulan 5 prioritas yang diusung oleh Paslon Bertuah. Salah satu program yang disorot adalah Universal Health Coverage (UHC), yang disebut-sebut sebagai program Bertuah dan atau progaram Muflihun saat menjadi Pj Walikota Pekanbaru, namun sebenarnya merupakan program pemerintah pusat.
Ida Yulita Susanti, calon dari Paslon IDAMAN, menyoroti klaim Muflihun terhadap program UHC tersebut. Menurut Ida, program UHC bukanlah Program dari Paslon Bertuah maupun Program Muflihun saat jadi Pj Walikota Pekanbaru, melainkan sudah ada sebagai program nasional yang diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2020. Program tersebut, menurut Ida, tidak dapat diklaim sebagai program daerah yang murni diinisiasi oleh pemerintah kota, mengingat dananya berasal dari anggaran pusat yang berkolaborasi dengan anggaran provinsi serta kota.
“Saya ingin bertanya kepada Paslon Bertuah, regulasi apa yang menyatakan bahwa 5 program prioritas yang bapak klaim adalah program bapak? Contohnya UHC, program ini jelas program pemerintah pusat yang diatur dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2020. Pembiayaannya pun dilakukan secara berjenjang, dengan bantuan dana dari pemerintah provinsi dan kota,” ujar Ida dalam sesi tanya jawab, mempertanyakan validitas klaim Paslon Bertuah.
Merespons pertanyaan ini, Muflihun dari Paslon Bertuah mengakui bahwa UHC memang merupakan program pemerintah pusat atau Jokowi. Namun, ia menyebut bahwa tidak semua kabupaten atau kota mampu menjalankan program ini dengan sukses. Menurutnya, di bawah kepemimpinannya sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota, UHC dapat terlaksana dengan baik di Pekanbaru.
“Tapi masyarakat hari ini bisa melihat apakah semua kabupaten atau kota mampu mewujudkan program UHC ini. Insya Allah, di masa Pj saya, program ini bisa terwujud di Kota Pekanbaru,” ujar Muflihun.
Paslon IDAMAN, yang mendapat kesempatan menanggapi jawaban tersebut, kembali menegaskan bahwa program UHC yang diklaim Paslon Bertuah hanyalah pelaksanaan program pemerintah pusat dan bukan inisiatif asli dari pasangan tersebut. Ida menyebut bahwa seharusnya jangan ada pembohongan dan manipulasi kepada masyarakat dengan menyebut bahwa program ini sepenuhnya berasal dari ide Paslon Bertuah.
“Nah, berarti mulai hari ini seluruh masyarakat Kota Pekanbaru harus membuka mata bahwa Pak Muflihun sebenarnya tidak memiliki program 5 prioritas yang diklaim selama ini. Program tersebut sudah tercantum dalam RPJMD Kota Pekanbaru. Jadi jangan lagi ada kebohongan kepada masyarakat pak, karena program ini sudah ada di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pekanbaru dari tahun 2021 hingga 2026,” tegas Ida.
Dalam kesempatan yang sama, Muflihun kembali diberikan waktu untuk menanggapi komentar dari Paslon IDAMAN. Ia mengatakan bahwa keberhasilan pelaksanaan UHC di Pekanbaru bukanlah janji yang diumbarnya, melainkan sesuatu yang sudah berhasil dijalankan selama masa jabatannya sebagai Penjabat Wali Kota.
Menurutnya, biarlah masyarakat yang menilai dan merasakan manfaat dari program tersebut.
“Biarlah masyarakat yang menilai. Yang jelas, pelayanan berobat gratis hanya dengan menunjukkan KTP sudah ada dan terbukti berjalan di masa saya menjadi Pj Wali Kota Pekanbaru,” ujar Muflihun.
Leave a Reply