
PEKANBARU, Siletperistiwa.com – Keluhan terhadap pelayanan di SPBU No.14.284.689 di Jalan Pasir Putih-Pandu Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, menjadi sorotan setelah seorang warga Pelalawan, EH, mengungkapkan kekecewaannya. Menurut EH, pengisian bahan bakar jenis Pertalite di SPBU tersebut tidak masuk akal.
EH mengalami kejanggalan saat mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU tersebut. Meskipun tangki kendaraannya belum kosong total, ia terkejut dengan total pembayaran yang mencapai Rp 42.000. Hal ini menimbulkan kebingungan karena pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa jumlah pembayaran tidak sebesar itu saat tangki masih terdapat sisa.
“Saya tidak pernah mengalami hal seperti ini di SPBU lain. Sedangkan kalau saya isi di SPBU lain, motor dalam keadaan kosong, paling besar hanya 35 ribu,” ujar EH pada media ini, Jumat (9/2/24) dengan rasa kesal.
Ketidakjelasan semakin terungkap ketika EH meminta struk transaksi, namun petugas SPBU menyatakan struknya dalam keadaan kosong. Barulah setelah desakan dari EH, petugas atau operator SPBU mengeluarkan struk yang ditulis tangan.
“Ini sangat aneh. Pertama mereka bilang kosong dan memberikan berbagai alasan, tapi kemudian ada struk yang ditulis tangan. Saya merasa ada yang tidak beres,” tambahnya dengan curiga.
Lebih lanjut, EH juga mencatat bahwa operator SPBU dengan cepat mematikan meteran sehingga tidak terlihat lagi jumlah minyak yang diisi ke dalam motor EH.
Potensi kerugian yang mungkin dialami oleh masyarakat akibat praktik yang diduga tidak jujur di SPBU tersebut menjadi perhatian EH. “Bayangkan saja jika hal ini terjadi pada puluhan kendaraan lainnya. Berapa banyak masyarakat yang akan dirugikan?” tanyanya dengan rasa kesal.
Saat dihubungi, pengawas SPBU No.14.284.689 yang mengaku Dani mengaku tidak mengetahui awal kejadian dan mengaku sudah menyelesaikan masalah dengan EH secara baik-baik. Namun, ketika ditanyakan lebih lanjut, Dani meminta agar EH membayar sesuai dengan jumlah biasanya yang diisi dalam motor EH.
“Tidak ada yang kami mainkan. Itu kan sudah disegel, bagaimana kami bisa mainkan? Suruh saja EH membayar sesuai jumlah biasanya yang diisi dalam motornya, sisanya nanti biar kami yang bayarkan,” ungkap Dani.
Atas kejadian ini, EH berharap agar pihak berwenang, terutama Pertamina, segera melakukan sidak atau investigasi menyeluruh terhadap dugaan permainan yang dilakukan di SPBU tersebut demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik.
“Kasus seperti ini juga menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat untuk selalu memeriksa dan memastikan transaksi pembelian bahan bakar di SPBU agar tidak menjadi korban praktik-praktik yang merugikan. Kami meminta Pertamina segera melakukan inspeksi mendalam terhadap seluruh SPBU yang diduga melakukan praktik tidak jujur, terutama SPBU No.14.284.689 Pasir Putih – Pandau Jaya Siak Hulu,” tegas EH.
Semua pihak berharap agar langkah tegas dapat diambil oleh pihak berwenang untuk menindaklanjuti kasus ini dan memastikan bahwa praktik yang merugikan masyarakat tidak terulang di masa yang akan datang. Kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik, khususnya SPBU, harus tetap terjaga dengan baik.
Penulis: Kend Zai
Leave a Reply