
KAMPAR, Siletperistiwa.com – Kebutuhan Petani Ikan Patin yang ada di Desa Koto Masjid (Kampung Patin) Kabupaten Kampar Provinsi Riau terkait dengan pengelolaan kolam pasca panen, dimana setiap habis panen Ikan Patin maka kolam harus dibersihkan dari lumpur yang ada didasar kolam. Tujuannya agar saat ikan Patin dimasukkan kedalam kolam, kondisi kolam bersih dan lumpur tidak dimakan oleh ikan. Jumlah kolam yang ada di Desa Koto Masjid lebih dari 700 kolam sehingga desa ini dikenal dengan nama desa Kampung Patin.
Kualitas Ikan Patin yang ada di Kampung Patin ini sangat terjaga karena mereka memperhatikan aspek kebersihan kolam dan juga makanan ikan yang diberikan mengandung nutrisi yang cukup. Ketika kolam dibersihkan dari lumpur, menggunakan tenaga kerja sekitar 3-10 orang tergantung lama waktu pengerjaan, jika ingin cepat maka bisa menggunakan 10 orang untuk membersihkan kolam dengan ukuran yang bervariasi. Mulai ukuran 20 m x 30 m sampai ukuran besar 50 m x 40 m dan ini membutuh waktu pembersihan sekitar 3 hari setiap kolam dengan tenaga kerja sebanyak 3 orang. Jika ingin selesai dalam 1 hari maka membutuhkan 10 orang tenaga kerja dengan upah Rp 1.500.000 per kolam.
Berapapun banyaknya tenaga kerja yang digunakan tetap biayanya Rp 1.500.000 per kolam, dengan kondisi seperti ini maka Perbanusa (Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara) DPD 2 Kabupaten Kampar berinisiatif membuat mesin penyedot lumpur. Berkoordinasi dengan Perbanusa DPD 1 Provinsi Riau dan Perbanusa Region Sumatera maka akhirnya bisa direalisasikan Mesin Kiss Pump untuk penyedot lumpur dalam kolam ikan patin. Kecepatan mesin untuk mengeringkan lumpur 3-4 jam per kolam dengan menggunakan 4 orang tenaga kerja.
Bapak Candra Budhi sebagai Ketua Perbanusa DPD 2 Kabupaten Kampar merupakan inisiator mesin Kiss Pump ini, didukung oleh Prama Widayat Ketua Perbanusa DPD 1 Provinsi Riau kemudian Hindra Atmaja Ketua Perbanusa Region Sumatera. Perbanusa punya tim yang sangat komplit sampai tenaga teknis permesinan sehingga bisa membuat mesin yang dibutuhkan oleh anggota perbanusa. Launching Mesin Kiss Pump ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 22 Juni 2024 di Desa Koto Mesjid, dengan mengundang Pj Bupati Kampar, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kampar, Kepala Dinas UMKM Kampar, KPH Suligi, BPD Koto Mesjid, Kepala Desa Koto Mesjid, kepala dusun dan lainnya.
Dengan hadirnya mesin ini bisa memperkecil biaya dan mempercepat proses pembersihan kolam dari lumpur dan mempermudah kerja tanpa mengurangi tenaga kerja karena pekerja yang selama bekerja manual maka sekarang diajak kerjasama sebagai operator Mesin Kiss Pump. biaya untuk sedot lumpur maksimal Rp 1.400.000 tergantung ukuran kolam dengan waktu pengerjaan 3-4 jam per kolam.
Mesin ini menggunakan bahan bakar petasol, yaitu sampah plastik yang diolah menggunakan mesin pyrolisis kemudian menghasilkan bahan bakar dengan kualitas setara pertadex dan ini sudah ada uji dari BRINS.
Petasol ini saat ini diproduksi oleh Perbanusa DPD 1 Bengkulu yg nantinya juga akan diproduksi oleh DPD 2 kabupaten Kampar.
Leave a Reply