Warga Keluh, Bakornas Riau Soroti Pekerjaan Drainase di Rt 01 RW 17 Kelurahan Rejosari Tenayan Raya

FOTO : DRAINASE (SUMBER FOTO Tiktok).

PEKANBARU – Siletperistiwa.com – Pembangunan parit drainase yang sedang berlangsung di RT 01 RW 17 Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, menjadi sorotan warga setempat. Proyek yang seharusnya bertujuan untuk memperbaiki sistem drainase guna mencegah banjir, justru menimbulkan masalah baru bagi warga yang tinggal di sekitar area tersebut.

Pasalnya, drainase yang dibangun ternyata lebih tinggi dari jalan dan halaman rumah warga, sehingga mengakibatkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari.

Salah satu warga yang terdampak, melalui video yang viral di platform TikTok, mengeluhkan kondisi drainase yang berada tepat di depan rumahnya. Warga tersebut menyatakan bahwa dirinya merasa terganggu dengan adanya drainase tersebut karena tingginya parit menghalangi akses ke rumahnya.

“Mobil saya tidak bisa masuk karena parit terlalu tinggi, ini benar-benar merepotkan,” ujar warga yang tidak ingin disebutkan namanya dalam video tersebut.

Selain menghalangi akses masuk ke rumah, warga tersebut juga mengeluhkan dampak negatif yang dirasakannya terhadap usaha kedai kecil yang ia miliki.

“Orang-orang yang biasanya belanja di kedai saya sekarang sulit untuk masuk, karena mereka harus melewati parit yang sangat tinggi. Ini seolah-olah menghalangi rezeki saya,” lanjutnya.

Ia menyebut, dirinya tidak menolak pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, bahkan mendukung penuh upaya perbaikan infrastruktur. Namun, ia berharap pembangunan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kenyamanan warga sekitar.

Menurutnya, drainase yang lebih tinggi dari jalan tersebut telah membuat aktivitas warga menjadi terganggu, terutama dalam hal akses ke rumah dan tempat usaha.

“Saya sudah bilang ke pekerja sebelumnya, supaya parit itu jangan dibuat terlalu tinggi, biar kendaraan bisa lewat. Tapi ternyata, permintaan saya tidak diindahkan dan drainase malah dipasang lebih tinggi dari jalan,” tambahnya.

Peninggian drainase ini dinilai bukan hanya mengganggu aktivitas harian, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah lebih besar dalam hal pengelolaan air hujan. Dikhawatirkan, jika hujan deras datang, air dari jalan tidak akan bisa masuk ke parit karena ketinggiannya yang tidak sesuai.

Menyika hal ini, Ketua DPD LSM Bakornas Riau, Minggu (8/9/24) menyampaikan bahwa jika drainase tersebut dibangun dengan posisi lebih tinggi dari permukaan jalan, secara logis, air yang menggenang di jalan tidak akan bisa mengalir dengan lancar ke dalam parit, karena cor beton yang digunakan pada drainase tersebut berada di atas level jalan.

Dalam kondisi hujan, hal ini dikhawatirkan justru akan memperburuk situasi dengan menyebabkan genangan air di jalan dan halaman rumah warga, bukannya mengatasi masalah banjir yang selama ini terjadi.

“Jika parit lebih tinggi dari jalan, bagaimana air dari jalan bisa mengalir masuk ke dalam parit. Kalau begini, malah air dari jalanan tidak akan mengalir ke parit. Bukanya membantu mengatasi banjir, justru ini bisa menyebabkan genangan air atau menumpuk di depan rumah-rumah,” ujar KEND ZAI, Ketua DPD LSM Bakornas Riau.

Menurut KEND ZAI, secara teknis, drainase seharusnya dibangun lebih rendah dari jalan agar air dari permukaan jalan dapat mengalir dengan baik ke saluran tersebut. Namun, drainease ini, kondisi sebaliknya terjadi.

Pihaknya juga mempertanyaan mengenai perencanaan dan pelaksanaan proyek drainase tersebut. Aapakah pihak yang bertanggung jawab atas proyek ini, baik dari segi perencanaan maupun eksekusi, sudah mempertimbangkan dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat sekitar. Menurutnya, sebelum pembangunan dimulai, seharusnya ada koordinasi lebih dulu dengan warga.

Ia menyebut, jika masalah ini tidak segera diselesaikan, banjir yang selama ini yang dihadapi warga setiap musim hujan akan semakin parah. Drainase yang seharusnya menjadi solusi untuk mengalirkan air dengan baik, justru bisa menjadi penghalang yang menyebabkan genangan air di sepanjang jalan dan halaman rumah warga. Ia berharap agar proyek ini dapat segera diperbaiki agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih besar di kemudian hari.

“Saya harap pemerintah segera turun tangan. Jangan sampai parit ini malah jadi masalah baru buat warga disini. Kami mendukung pembangunan, tapi tolong diperhatikan juga dampaknya pada warga sekitar,” pinta nya

Hingga berita ini ditulis, pembangunan drainase tersebut belum diketahui sumber anggaran dari mana, apakah dari APBD Kota atau Provinsi. Pihak dinas terkait dan kontraktor yang mengerjakan proyek drainase tersebut belum memberikan pernyataan resmi terkait keluhan warga.

Namun Media ini akan berupaya melakukan konfimasi selanjutnya, baik ke Dinas terkait maupun ke pihak kontraktor yang mengerjakan proyek drainase tersebut.

(red)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*