
SIAK, Siletperistiwa.com – DPRD Siak telah melakukan rapat dengar pendapat dalam upaya mediasi dan fasilitasi terkait permasalahan pegawai RSUD Tengku Rafian Siak yang diungkapkan di media sosial. Rapat dilakukan di Ruang Rapat Direktur RSUD Tengku Rafian, Senin (6/1/2025).
Kehadiran para legislator ini dipimpin langsung Wakil Ketua II DPRD Siak, Laiskar Jaya. Kemudian hadir juga Wakil Ketua Komisi IV Nia Sari Sihotang, Anggota Komisi II Sabar Sinaga, dan Umbarno serta Anggota Komisi I, Retno Guntoro.
Dari pihak RSUD Tengku Rafian dihadiri langsung Direktur, para kepala bidang, kepala seksi keperawatan, kepala ruangan Hemodialisa dan para perawat serta pegawai yang melaporkan masalah.
Anggota Dewan Sabar Sinaga memimpin rapat tersebut dan menyampaikan pihaknya mendapati ada permasalahan yang harus diurai satu per satu agar tidak melebar ke mana-mana. Selain itu juga agar tidak menjadi preseden buruk bagi keberlangsungan penyelenggaraan RSUD Tengku Rafian.
“Yang terlihat belakangan kita coba sikapi dan kita dinginkan, kalau bisa diselesaikan akan indah rasanya,” katanya.
Menurutnya masalah telah sampai pada titik tertentu sehingga sudah membuat opini publik. Dia menyesalkan hal tersebut karena seharusnya diselesaikan secara internal, tapi malah diungkapkan melalui postingan di media sosial sehingga orang luar tahu.
Hal ini kemudian jadi dimanfaatkan oleh pihak lain sehingga direktur menjadi sibuk. Dirinya berharap waktu dan kesempatan dimanfaatkan untuk penyelesaian masalah dan pihaknya berupaya semaksimal mungkin berposisi di tengah.
Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Siak, Laiskar Jaya mengatakan pihaknya dalam hal yang ini bukan untuk mencari salah. Tapi di sini banyak lagi ruang lainnya sehingga dikhawatirkan akan muncul juga di tempat lain. Oleh karena itu dia meminta buk direktur mensterilkan ini semua.
“Jangan ada lagi yang lain, repot nanti. Yang kedua kami juga menerima masukan masyarakat soal pelayanan di rumah sakit soal antrian pendaftaran, obat, dan rawat inap kita benahi untuk membuat orang merasa nyaman,” sebutnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Siak, Nia Sari Sihotang mengungkapkan dirinya sangat menangapi dan simpati pada masalah ini. Dia berharap ini benar-benar bisa diselesaikan secara mediasi dan sebaik-baiknya.
“Jangan melebar kemana-mana, pelayanan di RS jangan sampai terkendala karena masalah ini. Jika ada permasalahan seperti ini menurutnya harus ada penjelasan mulai dari awal lebih detail supaya tidak salah tanggap,” ucapnya.
Nia menganggap masalah ini hanya miskomunikasi saja yang mungkin pelapor terlalu dalam merasakan dalam jiwanya sehingga jadi meluap. Dia minta agar saling berkoordinasi jika ada yang tak bisa diputuskan.
Anggota lainnya, Umbarno menilai masalah ini dapat diselesaikan dengan rasa persaudaraan. Untuk itu dia dengan tegas menyarankan agar masalah ini diselesaikan dengan cara damai saja.
“Alangkah baiknya kita damai sajalah, kita ini bersaudara,” ujarnya.
Sabar Sinaga saat menutup rapat mengatakan sudah mendengarkan semua dan yang salah juga sudah diperbaiki. Hendaknya sepakat untuk menjalankan bersama-sama karena setiap orang punya kesalahan.
Dia meminta masing-masing pihak menurunkan ego agar tidak ada yang tersinggung. Diharapkan masalah ini dengan niat baik diselesaikan secara internal agar semua sadar diri dan tahu diri dalam menempatkan posisi.
“Kita nampak baik karena aib belum buka, harapan saya lunakkanlah hati mari kita bermaafan dan baliklah ke awal. Masalah cukup di sini saja, didudukan bersama. Saya melihat masalah berubah jadi suka tak suka, saya harap bertahajud dan istikorahlah minta petunjuk. Mudah-mudahan pertemuan ini membawa berkah,” tuturnya.
Secara keseluruhan pihak DPRD Siak berharap adanya pelayanan pada RSUD Tengku Rafian dimaksimalkan. Selebihnya dia meminta kepada direktur untuk tetap menjadi nahkoda dalam proses perbaikan menuju kebaikan RSUD Tengku Rafian.
Laporan : Zulfahmi,S.Pd.I
Leave a Reply