Siak, Siletperistiwa.com – Banjir yang melanda sejumlah kampung di Kabupaten Siak kian menunjukkan eskalasi yang mengkhawatirkan. Menyikapi kondisi tersebut, Bupati Siak Afni Zulkifli turun langsung meninjau pusat genangan banjir di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menyiapkan solusi jangka panjang yang berkelanjutan.
Genangan air setinggi lutut orang dewasa merendam permukiman warga, termasuk 15 rumah penduduk serta fasilitas pendidikan SD Negeri 22 yang berada di Jalan Duku, Kampung Mengkapan. Aktivitas masyarakat lumpuh, sementara anak-anak terpaksa belajar dalam kondisi terbatas.
Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Siak itu disambut hangat warga terdampak. Di tengah kepungan air, warga Jalan Duku merasa kehadiran pemerintah memberi harapan di tengah musibah.
“Sebagai warga, saya merasa sangat diperhatikan. Saat kami tertimpa musibah, Bupati datang langsung menemui kami. Ini bukti kepedulian beliau kepada masyarakat Siak. Tidak penting apa yang dibawa, perhatian dan kehadiran itu sudah sangat berarti,” ujar Sujarwo (65), salah seorang warga, Kamis (18/12/2025).
Dalam keterangannya, Bupati Afni Zulkifli menyampaikan bahwa ia telah menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah daerah, termasuk para asisten dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD), untuk turun langsung ke wilayah terdampak banjir.
“Saya sudah menginstruksikan seluruh jajaran, termasuk eselon, agar turun ke kecamatan-kecamatan terdampak. Walaupun bantuan yang diberikan mungkin terbatas, kehadiran pemerintah dan kesediaan mendengar keluhan masyarakat adalah hal yang tidak boleh absen,” tegas Afni.
Sebagai bupati perempuan pertama di Kabupaten Siak, Afni juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, khususnya perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Mengkapan, untuk terlibat aktif dalam merumuskan solusi jangka panjang atas persoalan banjir yang berulang.
“Dalam waktu dekat kita akan segera menjadwalkan rapat bersama. Perusahaan-perusahaan harus hadir dan ikut bertanggung jawab. Tidak adil jika masyarakat terus menjadi korban setiap kali banjir datang,” ujarnya dengan nada tegas.
Berdasarkan laporan lapangan, banjir di Kilometer 9 RT 10 Jalan Duku Kampung Mengkapan dipicu oleh curah hujan tinggi yang bersamaan dengan pasang air Sungai Mengkapan. Kondisi ini diperparah oleh tersumbatnya alur sungai, menyebabkan air meluap ke kawasan permukiman.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi kenaikan debit air. Warga diminta segera mengungsi apabila air memasuki rumah serta melaporkan kondisi darurat kepada penghulu setempat dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Siak.
Sementara itu, upaya penanganan penyebab utama banjir berupa pembersihan alur sungai belum dapat dilakukan karena air masih menggenangi sisi kiri dan kanan sungai. Pekerjaan tersebut direncanakan mulai 2026, setelah dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) rampung disusun oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Siak, dengan dukungan alat amfibi long arm.
Langkah ini diharapkan menjadi titik awal penanganan banjir secara sistematis, agar bencana tahunan tersebut tidak lagi menjadi rutinitas yang membebani kehidupan masyarakat Mengkapan.**
(Zul/MC)

Leave a Reply