PEKANBARU | Siletperistiwa.com – Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa fakultas Mipa dan Kesehatan Prodi Farmasi, Universitas Muhammadiyah Riau, berhubung tugas mata kuliah Bahasa indonesia dengan tema “Bijak Berbahasa, Cegah Radikalisme Sejak Dini”, dibawah bimbingan Bapak Ripi Hamdani, S.Pd., M.Pd, Minggu (07/12/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pencegahan radikalisme sejak usia dini melalui penanaman nilai-nilai kebangsaan, toleransi, serta pembiasaan penggunaan bahasa yang santun dan bertanggung jawab.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman mendalam mengenai pentingnya penggunaan bahasa yang santun, positif, dan bertanggung jawab sebagai benteng awal pencegahan paham-paham yang dapat mengarah pada radikalisme di kalangan siswa sejak usia dini. Bahasa adalah cerminan diri dan alat untuk membangun persatuan, bukan perpecahan.
“Setiap kata yang kita ucapkan atau tulis memiliki kekuatan. Dengan berbahasa yang bijak, kita menciptakan lingkungan yang damai, penuh toleransi, dan saling menghargai. Hindari kata-kata yang menyakiti, memfitnah, atau memprovokasi, “ucapnya.
Mereka diajak untuk memahami dampak negatif dari ujaran kebencian dan bagaimana cara menyikapi informasi yang belum tentu benar. Pentingnya verifikasi informasi dan tidak mudah percaya pada berita bohong (hoaks) juga menjadi salah satu poin utama yang ditekankan, Sebab di era digital yang serba cepat ini anak, anak-anak rentan terpapar berbagai informasi, sehingga kemampuan memilah dan menggunakan bahasa yang bijak menjadi krusial.
Berdasarkan hasil kegiatan, peserta mengalami peningkatan pemahaman mengenai bahaya radikalisme serta pentingnya penggunaan bahasa yang bijak sebagai sarana pemersatu bangsa.
Peserta juga mampu menjelaskan kembali konsep dasar radikalisme, upaya bela negara, serta peran keluarga dalam membentuk karakter yang berlandaskan nilai Pancasila.
Para guru dan perwakilan komite sekolah yang hadir juga menyambut baik kegiatan ini. Mereka berharap, nilai-nilai yang disampaikan dapat terus ditanamkan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari dan didukung oleh peran aktif orang tua di rumah.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan para siswa SDN 035 Tarai Bangun dapat menjadi generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, bijak dalam berbahasa, serta mampu menjadi agen perdamaian dan toleransi di lingkungan mereka.
(Universitas Muhammadiyah Riau/Farmasi)

Leave a Reply