Bahasa Indonesia Menjadi Simbol Menyatukan Keragaman Suku, Budaya dan Latar Belakang, Mahasiswa Umri Prodi Farmasi Memberikan Edukasi Penggunaan Bahasan Indonesia Yang Baik di SMPN 20

Dok : Mahasiswa Umri Jurusan MIPA dan Kesehatan Bersama Siswa/Siswi SMPN 20 Kota Pekanbaru.

PEKANBARU | Siletperistiwa.com – Dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Kewarganegaraan, kelompok 5 kelas D-III Program Prodi Farmasi, Fakultas MIPA dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), mengadakan kegiatan sosialisasi dengan tema “Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu Bangsa dalam Menghadapi Ideologi Radikal”, pada di SMP Negeri 20 Pekanbaru, Rabu (3/12/2025).

Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB tersebut diikuti oleh siswa kelas IX-3.

Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan yang diampu oleh Ripi Hamdani, S.Pd., M.Pd.

Mahasiswa memberikan pemahaman kepada siswa-siswi SMP Negeri 20 Pekanbaru mengenai peran strategis Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang mampu menyatukan keberagaman suku, budaya, dan latar belakang masyarakat Indonesia, serta sebagai benteng dalam menghadapi penyebaran ideologi radikal yang dapat mengancam persatuan bangsa.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, mahasiswa menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol identitas nasional dan sarana penanaman nilai-nilai kebangsaan.

Penggunaan bahasa yang santun, inklusif, dan berlandaskan Pancasila dinilai mampu menumbuhkan sikap toleransi serta mencegah masuknya paham radikal yang dapat memecah persatuan.

“Bahasa Indonesia memiliki peran penting sebagai alat pemersatu bangsa. Dengan berbahasa yang baik dan benar, generasi muda dapat membangun sikap saling menghargai dan memperkuat rasa cinta tanah air sehingga tidak mudah terpengaruh oleh ideologi radikal,” ungkap Nora, salah satu anggota kelompok.

Untuk meningkatkan keterlibatan siswa, mahasiswa mengadakan kuis edukatif dan diskusi interaktif seputar fungsi Bahasa Indonesia, nilai persatuan, serta pentingnya bersikap bijak dalam berkomunikasi, baik di lingkungan sekolah maupun di media sosial.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah. Wakil Kesiswaan SMP Negeri 20 Pekanbaru menyampaikan bahwa sosialisasi tersebut sangat relevan dengan kondisi sekolah yang memiliki keberagaman latar belakang siswa.

“Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan santun sangat penting untuk menjaga keharmonisan serta mencegah kesalahpahaman yang dapat dimanfaatkan oleh paham-paham radikal. Kegiatan ini membantu siswa memahami peran Bahasa Indonesia dalam menumbuhkan sikap toleransi dan persatuan,” ujarnya.

Di akhir kegiatan, mahasiswa mengajak siswa untuk bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa dan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

(Universitas Muhammadiyah Riau)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*