Efisiensi dan PAD Jadi Prioritas, Ida Yulita Susanti Relokasi Kantor SPR

PEKANBARU, Siletperistiwa.com – Direktur Utama PT Sarana Pembangunan Riau (SPR), Ida Yulita Susanti, SH., MH, langsung membuat gebrakan besar usai resmi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Kamis (21/8/2025). Salah satu keputusan strategis yang diambil adalah memindahkan kantor anak usaha, PT SPR Langgak, dari Jakarta ke Pekanbaru.

Dijelaskan Ida, langkah relokasi itu bukan hanya soal simbolik, melainkan strategi nyata untuk menekan biaya operasional sekaligus memperkuat kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Riau.

“Langkah awal ini, saya memindahkan kantor SPR Langgak dari Jakarta ke Pekanbaru. Pemegang saham, dalam hal ini Pemprov Riau, sudah meminta efisiensi, peningkatan dividen, serta pencapaian target-target lainnya,” kata Ida, Senin (8/9/2025).

Menurut perhitungannya, pemindahan kantor operasional bisa memangkas hingga 40 persen beban biaya perusahaan. Tak hanya itu, aliran pajak perusahaan yang selama ini masuk ke Jakarta akan langsung diterima kas daerah Riau.

“Tak masuk akal kantor pusat BUMD Riau harus berkantor di Jakarta. Apalagi saat ini kita butuh banyak dana untuk pembangunan. Dengan kantor di Pekanbaru, pengawasan dan pengendalian juga lebih mudah dilakukan,” tegasnya.

Keputusan memindahkan kantor juga dinilai penting untuk meningkatkan efektivitas pengawasan. Sebagai perusahaan daerah yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi (migas), SPR Langgak memerlukan kontrol yang ketat dari pemegang saham. Dengan kantor berada di Pekanbaru, koordinasi dengan pemerintah daerah akan lebih mudah dijalankan.

Selain itu, langkah efisiensi yang digagas Ida sejalan dengan tuntutan pemegang saham yang menginginkan peningkatan dividen. Pemprov Riau sebagai pemilik saham mayoritas ingin agar BUMD benar-benar menjadi penyumbang signifikan bagi kas daerah.

“SPR harus bisa menjadi perusahaan yang sehat, transparan, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat Riau. Ke depan, saya ingin memastikan setiap rupiah yang dihasilkan perusahaan bisa memberikan efek nyata untuk pembangunan daerah,” tutup Ida.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdaprov Riau, Helmi D, telah memberikan penegasan kepada jajaran direksi dan komisaris SPR agar segera bekerja maksimal. Menurutnya, target perusahaan jelas, meningkatkan pendapatan dan dividen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Dalam kondisi efisien, pendapatan dan dividen harus lebih besar. Kami juga sudah menyatakan dengan tegas, direksi maupun komisaris bisa sewaktu-waktu diberhentikan bila tidak mencapai target,” ujar Helmi. (Red).

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*