Ternate, Siletperistiwa.com – Ketua Forum Keberagaman Nusantara (FKN) Provinsi Riau, H.T. Rusli Ahmad, SE, MM, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum FKN Pusat, menghadiri Deklarasi Kebangsaan Menuju Indonesia Emas 2045 di Kedaton Kesultanan Ternate, Maluku Utara, pada 28 Oktober 2025.
Kehadirannya didampingi oleh Ketua LAM Riau Datuk Seri Raja Marjohan dan Sultan Siak Sri Indrapura ke XIII, Tengku Nazir, bersama para Raja, Sultan, dan tokoh adat se-Nusantara. Acara bersejarah tersebut menjadi wadah memperteguh semangat persatuan, meneguhkan toleransi, serta menyalakan kembali semangat keberagaman sebagai inti kekuatan bangsa.
Momentum Hari Sumpah Pemuda ke-97 ini menjadi panggung FKN untuk menegaskan komitmen menuju Indonesia Emas 2045, dengan mengangkat tema kebhinekaan dan harmoni sosial yang berpijak pada nilai-nilai Pancasila.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Ketua Dewan Pembina FKN, KH. Ma’ruf Amin, mantan Wakil Presiden RI yang memimpin langsung prosesi deklarasi, didampingi Wury Estu Handayani, Sultan Ternate Sultan Hidayatullah Mudaffar Syah, Ketua Umum FKN Tuanku Alamsyah Arif Ramansyah Marbun, serta perwakilan Gubernur Maluku Utara Sri Hariyanti Hatari, dan unsur Forkopimda Maluku Utara.
Dalam keterangannya kepada media, H.T. Rusli Ahmad menegaskan makna penting deklarasi tersebut sebagai tonggak untuk memperkuat kesadaran kebangsaan lintas budaya dan agama.
“Melalui deklarasi kebangsaan yang sarat nilai, disertai penampilan seni lintas budaya serta dialog kebangsaan, FKN ingin menegaskan kembali komitmennya menjaga warisan budaya, memperkuat harmoni sosial, dan menancapkan nilai-nilai Pancasila sebagai pilar utama kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Ia juga menyerukan semangat persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kita dari Forum Keberagaman Nusantara mengajak seluruh rakyat Indonesia menjadikan keberagaman sebagai kekuatan yang tak tergoyahkan, memperkokoh persatuan demi terwujudnya Indonesia yang damai, adil, bermarwah, dan sejahtera,” tambahnya.
Deklarasi di Kedaton Ternate ini menjadi simbol bahwa keberagaman bukan sekadar warisan budaya, melainkan fondasi kokoh menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045.**
Laporan; Erick
Leave a Reply