Tingkatkan Pemahaman Tentang Obat, Mahasiswa KKN UMRI Desa Muara Takus Gelar DAGUSIBU

Dok : Mahasiswa KKN Desa Muara Takus Gelar DAGUSIBU. (Umri/Kelompok 22)

MUARA TAKUS, Siletperistiwa.com – Universitas Muhammadiyah Riau Kelompok 22, Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan kegiatan bersosialisasi dengan tema “Memberikan Penyuluhan Tentang Obat-Obatan yang disebut DAGUSIBU, di SMA N 1 XIII Koto Kampar Jalan Pelajar No 3, Batu Bersurat, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Provinsi Riau, Jumat (18/08/2023).

Kuliah Kerja Nyata Kelompok 22 UMRI berada di bawah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Raja Widya Novhi, S.I.Kom.,M.Soc.Sc, beranggotakan :
1.Afriani Suriati (Akuntansi)
2.Delsy Dila Putri (Ekonomi Pembangunan)
3.Tri Ayu Wulandari (Farmasi)
4.Dea Kurnia Mahesa (Ilmu komunikasi)
5.Sella Devi Agustin (Ilmu komunikasi)
6.Silfiana (Manajemen)
7.Nawal Muttawaqit (Manajemen)
8.Roihan Ahmadi (PGMI)
9.Muhammad Taufik (Pendidikan Vokasional)
10.Viony Agusmita (Sistem informasi)
11.Try Ocrobernanda (Teknik Industri)
12.Puji Rahayu (Ilmu Hukum)

Kegiatan KKN UMRI SMART program kerja Kelompok 22 Desa Muara Takus dari Bidang Farmasi yaitu memberikan penyuluhan tentang penggunaan obat-obatan di SMAN I Koto Kampar, adapun Nama kegiatannya disebut DAGUSIBU.

Adapun penjelasan mengenai tata cara mendapatkan (DA), tata cara menggunakan (GU), tata cara menyimpan (SI), dan tata cara membuang (BU) obat. Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah dengan menerapkan program DA-patkan obat dengan baik,GU-nakan obat dengan baik dan benar, SI-mpan obat dengan baik dan benar, BU-ang obat dengan benar (DAGUSIBU), sehingga siswa/i SMAN 1 XIII Koto Kampar dapat meningkatkan pengetahuan tentang cara memperoleh, menggunakan, penyimpanan dan membuang obat dengan baik dan benar.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada siswa/siswi tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang limbah obat dengan baik dan benar.

Selama penyuluhan banyak tanya jawab dan diskusi terkait tata cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat. Dari diskusi diketahui ternyata masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai DAGUSIBU ini ujar Dea.

“Jika peserta telah memahami dengan baik, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan siswa di sekolah dan di rumah serta meningkatkan kualitas pengadaan obat-obat baik di sekolah maupun di rumah mereka masing-masing, karena pengelolaannya lebih tepat, “tutup Tri Ayu Wulandari.

“Saya berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi mengenai dagusibu ini semoga siswa/siswi sman 1 XIII Koto Kampar ini dapat memahami tentang apa itu dagusibu”ujar kepala sekolah, “harapnya.

(Kelompok 22)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*