LAMSEL, Siletperistiwa.com – Kepala Desa Tri Dharmayoga, Made Ardana berharap Pagu Anggaran Dana Desa Tri Dharmayoga tahun 2023 tidak turun lagi. Sebab kalau turun lagi, tidak bisa bangun infrastruktur jalan dan sebagainya. Karena habis terserap penanggulangan Covid-19 dan Pemberdayaan Penyelenggaraan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat. Sementara pembangunan infrastruktur sangat didambakan.
“Kita berharap Pagu Dana Desa Tri Dharmayoga, masih sama seperti tahun 2022 ini sebesar Rp.680 juta. Perlu diketahui sebelumnya pagunya sebesar Rp. 886 juta. Turunnya pagu tersebut karena disesuaikan dengan profil desa. Itu faktor turunnya pagu anggaran. Karena luas wilayah desa kita hanya 400 hektar, dibandingkan dengan desa lain dengan luas ribuan hektar, “kata Kades Made Ardana saat sambutan Musrenbangdes di Kantor Desa Tri Dharmayoga Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Senin (17/10/2022) sore.
Lanjut, Kata Kades Made Ardana, dengan pagu dana desa yang sedikit tersebut, Pemdes Tri Dharmayoga di Tahun 2023 mendatang tetap memprioritaskan BLT DD untuk tahun 2023 dengan rasio maksimal 25 persen. Dan selain itu juga kita fokus ke infrastruktur yakni, pemeliharaan jembatan desa, pemeliharaan jalan desa dan rabat beton jalan desa.
“Untuk Kepala UPTD dan Camat bisa menegakkan keadilan di Kecamatan Ketapang. Maksudnya, kalau ada proyek pembangunan jalan yang menjadi tanggung jawab Pemkab, jangan desa yang besar saja, yang dikasih. Tetapi Desa Tri Dharmayoga juga tolong! Di perhatikan juga. Jangan hanya di beri harapan palsu, “lanjut Kades Made Ardana.
Menurutnya, pembangunan dari Pemkab Lampung selatan yang bersumber dari APBD di Desa Tri Dharmayoga sampai akhir tahun belum dapat, bahkan akhir jabatanpun ‘enggak ada juga. Hanya diukur-ukur dan menghabiskan biaya sebesar Rp.500 ribu setiap pengukuran, tetapi ‘ya tidak dapat juga atau terealisasi alias PHP (pemberi harapan palsu) dan itu kita kecewa,” ungkapnya.
Diakhir sambutannya, Kades Ardana berharap kegiatan yang disusun oleh tim penyusun RKP Desa bisa berjalan sesuai harapan. Dan untuk warga diminta kesadaran dan pengertiannya, jika ada evaluasi dan pergantian penerima bantuan BLT DD untuk tahun depan. Jangan ada lagi Kades, Kadus dan RT di interogasi oleh warga, itu tidak baik. Karena kita bekerja dan menetapkan nama penerima bantuan sesuai dengan kriteria dan jumlah yang ditetapkan oleh pemerintah, “pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pendamping Lokal Desa, Purwanto memberikan sedikit masukan dan catatan terhadap apartur Desa Tri Dharmayoga terkait penginputan SDGs agar didampingi oleh pendamping desa. Sebab dari data yang di input yang kita download banyak yang keliru atau tidak sesuai fakta dilapangan.
“Data yang sudah di input yang kita download untuk Desa Tri Dharmayoga yang baru terdaftar di BPJS Kesehatan baru 30 orang dari 1430 jumlah penduduk. Penduduk miskinnya 694 jiwa. Penderita TBC sebanyak 6 orang. Dan ada data yang tidak sesuai. Jadi jika penginputan harus didampingi pendamping,” katanya.
Ia menambahkan, artinya yang menjadi prioritas juga di RKP Desa tahun depan di Bidang Kesehatan dan infrastruktur serta penanganan sampah.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Camat Ketapang, Rendy Eko Supriyanto, S.STP yang diwakili oleh Sekcam Ketapang, Elhayati, S.E, Kepala Desa Tri Dharmayoga, Made Ardana, UPTD se-Kecamatan Ketapang, Ketua BPD, Made Game beserta anggota, Pendamping desa Ahmad Effendi dan PLD Purwanto, perangkat desa, RT, Kadus, Kader, Penggerak PKK, tokoh adat setempat. (Alfian)
Leave a Reply