Kejadian RSUD Tolak Pasien Rujukan Alasan Pendaftaran Tutup, Ini Tidak Etis Dan Tidak Masuk Akal

SIAK, Siletperistiwa.com – Kejadian RSUD Tengku Rafean Siak tolak pasien rujukan ( istri seorang wartawan siak – red), seharusnya tidak terulang kembali untuk siapa saja bagi masyarakat umum.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua LSM Forkorindo Siak Shanurdin dan ketua Asosiasi Wartawan Independent Kabupaten Siak Zulfahmi, S Pd.I (28/7), menurutnya hal seperti ini seharusnya tidak terulang lagi , karena pasien yang sudah mendapat surat rujukan dari puskesmas seharusnya tidak perlu harus mendaftar karena sistem online tentu puskesmas yang merujuk sudah menyampaikan secara online ke pihak RSUD kabupaten ,kenapa harus mendaftar lagi, apalagi sifatnya Emergency.

Disamping tutur shanurdin dan zulfahmi, bagian informasi jika ada keluarga pasien yang mendapat rujukan dan bertanya haruslah diarahkan ke UGD biar langsung ditangani, masaalah administrasi bukankah bisa sambil berjalan.

Hal seperti ini seharusnya tidak terulang kembali disaat saat pemerintah kabupaten siak Bupati ,wakil dan kadiskes sibuk kiat – kiatnya memberikan dan meningkatkan program pelayanan yang prima kepada masyarakat secara umum.

Belum lama juga pernah ribut dengan mantan asisten II Ir.H.Sugiman saat beliau mau memakai kursi dorong untuk membawa sang istri dari mobil diluar gedung (parkiran), saat itu langsung dicegat oleh petugas ,sehingga terjadilah perdebatan sampai mantan asisten saat itu naik kelantai II mencari sang direktur dan tidak ketemu, ini terulang persoalan lainnya ,itu semua sistem pelayanan yang dinilai salah.

Sama halnya bahwa hari jumat pendaftaran tutup sampai pukul 11 .00 Wib, seharusnya ada pengecualian, misalnya pasien rujukan yang harus mendapat penanganan yang cepat ,dan pasien rujukan rasanya tidak perlu mendaftar karena sudah pasti didaftar puskesmas yang merujuk, langsung saja ke UGD .

“Kita berharap tutur zulfahmi dan shahnurdin apapun kebijakan dan aturan yang dibuat cobalah pihak RSUD berkoordinasi dengan pucuk pimpinan kadiskes dan Bupati / wakil bupati dululah, persoalan kesehatan menyangkut hajat hidup dan nyawa, jangan salah menjalankan aturan dan kebijakan yang dibuat nanti bermbas ke Bupati ,apalagi ini masa menjelang pilkada, “tutur kedua aktifis ini.

Kita menyarankan agar Bupati mempertimbangkan dan menjadi masukan terhadap hal ini , apakah tindakan selanjutnya terpulanglah sama beliau ” tutur kedua aktifis ini”

Sementara itu Direktur RSUD Siak Hartati melalui Kabid TU pria yang akrab disapa bang Adi saat dikonfirmasi terkait persoalan ini ,menuturkan pihaknya akan investigasi kebagian informasi bagaimana yang terjadi sebenarnya , memang secara pribadi dirinya mengatakan kalau memang pasien rujukan kenapa bagian informasi tidak mengarahkan ke UGD saja jikalau pendaftaran sudah tutup saat itu , namun pihaknya akan segera menanyakan hal ini ke staf ” ujarnya ”

Laporan : Tim

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*