PEKANBARU, Siletperistiwa.com – Selat Malaka, jalur perdagangan dan lalu lintas udara International sangat strategis dan terpadat dunia, menjadi fokus patroli udara gabungan TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) dalam operasi bertajuk Patkor Malindo Siri II/2024. Patroli bersama ini dilaksanakan pada bulan November 2024 untuk menjaga keamanan wilayah udara, khususnya di selat Malaka.(20/11)
Sebagai tindak lanjut kesepakatan bilateral di bidang pertahanan antara Indonesia dan Malaysia, TNI AU mengerahkan pesawat tempur Hawk 109/209 dari Skadron Udara 12, dengan callsign Panther Flight yang terdiri dari tiga pesawat Hawk 109/209 dibawah pimpinan Komandan Skadron Udara 12, Letkol Pnb Made “Heimdall” YIP, lepas landas dari Lanud Roesmin Nurjadin untuk melaksanakan patroli bersama dengan dua pesawat F/A-18D Hornet dari Skadron 18 milik TUDM di wilayah udara Selat Malaka.
Patkor Malindo bertujuan mengamankan wilayah perbatasan sepanjang selat Malaka dari potensi ancaman dan gangguan serta untuk memperkuat interoperabilitas antara TNI AU dan TUDM. Operasi bersama ini juga menjadi simbol soliditas antara Indonesia dan Malaysia dalam menjaga kedaulatan wilayah udara, khususnya di perbatasan antar negara.
Melalui Patkor Malindo Siri II/2024, Indonesia dan Malaysia membuktikan komitmen kedua negara dalam menjaga stabilitas kawasan, yang tidak hanya berdampak pada keamanan regional tetapi juga mendukung ketertiban dunia.
Dalam pelaksanaan operasi bersama ini, Komandan Pangkalan TNI Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama TNI Feri Yunaldi, S.E., M.Han., menerangkan bahwa pelaksanaan operasi bersama di perbatasan selat Malaka ini merupakan salah satu wujud nyata peran TNI AU dalam menjaga pertahanan dan keamanan wilayah udara NKRI yang kita cintai bersama.
Erick
Leave a Reply