PEKANBARU, Siletperistiwa.com – Kota Pekanbaru terdiri dari 15 Kecamatan dan 83 Kelurahan dengan jumlah penduduk 1,1 juta jiwa dan tentunya jumlah penduduk ini sebanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan.
Setiap hari sampah yang diangkut ke TPA Muara Fajar lebih kurang 850 ton, dimana TPA disini masih bersifat Tempat Pembuangan Akhir yang seharusnya Tempat Pemrosesan Akhir sehingga sampah yang ada menjadi tumpukan gunung sampah. Kapasitas TPA diperkirakan tidak sampai 5 tahun jika cara pengelolaan sampah hanya terfokus pada pengangkutan sampah.
Pengelolaan sampah tidak hanya terfokus pada pengangkutan tetapi harus bersifat komprehensif sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.
Untuk itu perlu dibentuk bank sampah setingkat RW dimana setiap rumah yang ada di RW tersebut melakukan pemilahan sampah yang masih bernilai, untuk mempermudah memberikan pemahaman kepada warga maka disampaikan.
“Sampah non organik yang kering bisa diterima oleh bank sampah, kecuali pecahan kaca, pembalut dan popok bayi karena untuk saat ini belum bisa diolah, mungkin next time bisa dikelola oleh bank sampah, “ucapanya.
Lurah Cintaraja bapak Muhammad Arif Surya Dwi Putra S.STP., M.IP sangat mendukung program ini, penyampaian materi sosialisasi ini langsung oleh Prama Widayat selaku ketua Perbanusa DPD 1 Riau. Dihadiri oleh perwakilan RT, RW, Kader Posyandu, PKK Kelurahan Cintaraja, selanjutnya nanti akan dilakukan pendampingan untuk setiap RW agar program ini berjalan.
Kelurahan Cintaraja Kecamatan Sail Kota Pekanbaru memiliki 5 RW dan belum satupun memiliki bank sampah tingkat RW, untuk itu program bank sampah ini perlu dihidupkan di Kelurahan Cintaraja.
Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mengaktifkan bank sampah setiap RW di Kelurahan Cintaraja dan kami berharap semua RW yang ada di Kelurahan Cintaraja mulai aktif menjalankan program bank sampah.
Program Bank Sampah ini didukung oleh PLN Peduli sejak tahun 2022. Selain itu ini juga program kerja Perbanusa DPD 1 Riau dan Perbanusa DPD 2 Kota Pekanbaru untuk mengaktifkan bank sampah di semua RW di Kota Pekanbaru, tentunya dilakukan bertahap dan berkelanjutan.
Program terbaru bekerjasama dengan Perbanusa Regional Sumatera untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi bahan baku alternatif yaitu menjadi solar, jenis plastik yang bisa diolah adalah plastik yang tidak mengandung Aluminium Foil.
Untuk di Sumatera ini pertama kali dilakukan di Perbanusa DPD 1 Bengkulu oleh Bapak Imam Sapardi atau disapa Ardy Bae dengan menggunakan mesin pirolisis, mesin ini diciptakan oleh bapak Budi Tresno Aji dari Bank Sampah Banjarnegara Jawa Tengah. Perbanusa merupakan Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara yang berkomitmen menjadi solusi dalam pengelolaan sampah.
Leave a Reply