Personel Lanud Roesmin Nurjadin Laksanakan Kajian Rutin: Bahaya LGBT dari Perspektif Islam

PEKANBARU, Siletperistiwa.com – Penerangan Lanud Rsn. Personel Lanud Roesmin Nurjadin yang beragama Islam mengikuti kajian rutin di Masjid Amrullah Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (4/12/2024). Kegiatan ini diawali dengan sholat sunnah Dhuha bersama setelah pelaksanaan apel pagi. Sementara itu, personel yang beragama Kristen melaksanakan ibadah di Gereja POUK Eben Heizer, dan umat Hindu beribadah di Pura Agung Jagatnatha Rawa Indah.

Dalam kajian tersebut, Ir. H. Muhammadun, M.Si., membahas tema “Bahaya LGBT dari Perspektif Agama Islam”. Beliau menegaskan bahwa perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) adalah penyimpangan besar yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan norma sosial. “Fenomena ini sudah ada sejak zaman Nabi Luth AS, dan Allah SWT menghukum kaum Nabi Luth dengan hukuman yang sangat berat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ir. H. Muhammadun mengutip pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa orientasi seksual sesama jenis merupakan kelainan yang perlu disembuhkan. Dalam ajaran Islam, perilaku ini disebut jarimah atau kejahatan yang dapat dikenakan sanksi hukum seperti hadd atau ta’zir oleh pihak yang berwenang.

Selain itu, beliau mengingatkan seluruh keluarga besar Lanud Roesmin Nurjadin, termasuk anak-anak dan istri personel, agar senantiasa menjaga moralitas dan menghindari perilaku menyimpang seperti LGBT, narkoba, dan bentuk maksiat lainnya. Dengan membangun kesadaran akan pentingnya nilai-nilai agama, diharapkan keharmonisan keluarga dan kesatuan tetap terjaga.

Kajian ini merupakan bagian dari upaya Lanud Roesmin Nurjadin untuk memperkuat iman dan moralitas personelnya agar tetap berada di jalan yang benar sesuai ajaran agama. “Kegiatan seperti ini penting untuk menciptakan lingkungan yang religius dan kondusif,” tambah Ir. H. Muhammadun.

Kegiatan rutin ini menunjukkan komitmen Lanud Roesmin Nurjadin dalam membangun karakter personel yang tidak hanya disiplin, tetapi juga memiliki keimanan yang kuat sebagai benteng moral di tengah arus globalisasi dan tantangan zaman.

 

Erick

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*