Personel Lanud Roesmin Nurjadin Ikuti Kajian Rutin Rabu Pagi : Zakat Sebagai Rukun Sosial

PEKANBARU, Siletperistiwa.com – Pen Lanud Rsn. Bertempat di Masjid Amrullah Lanud Roesmin Nurjadin Segenap personel Lanud Roesmin Nurjadin yang Muslim mengikuti kajian rutin pada Rabu 18/12/2024. Dalam kajian rutin Rabu pagi ini Ustadz Jamaluddin, S.Ag., M.Sy. dari Baznas Provinsi Riau menyampaikan tausiah yang mengangkat topik “Zakat Sebagai Rukun Sosial”.

Ustadz Jamaluddin memulai ceramahnya dengan mengingatkan kembali tentang rukun Islam yang lima, dan salah satunya adalah zakat. Beliau menjelaskan bahwa zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan rukun sosial. “Dengan berzakat, kita membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, dan itulah hak yang dititipkan Allah melalui kita,” jelasnya. Ustadz menekankan pentingnya menjaga amanah Allah agar tidak ada hak orang lain yang kita makan, karena hal itu adalah haram.

Menurut Ustadz, kebahagiaan sejati tidak hanya datang dari momen-momen besar seperti lulus kuliah, mendapatkan pekerjaan, atau menikah. “Ternyata, momen yang paling membahagiakan adalah ketika kita mampu berbagi kepada orang lain,” ujar beliau. Berbagi, baik dalam jumlah banyak atau sedikit, kaya atau miskin, bisa membawa kebahagiaan bagi orang lain dan juga bagi diri kita sendiri.

Dalam kajian tersebut, Ustadz juga menjelaskan mengenai jenis-jenis ibadah harta. Ada ibadah harta yang wajib, seperti zakat fitrah, zakat mal, dan zakat yang terkait dengan nazar atau kafarat. Selain itu, terdapat ibadah harta yang bersifat sunnah, seperti wakaf, wasiat, infak, hibah, dan sebagainya. Semua jenis ibadah harta ini, menurut beliau, dapat menjadi sarana untuk memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Ustadz Jamaluddin juga menjelaskan mengapa kita harus berbagi. “Sedekah itu memiliki pahala yang tak terhingga. Ketika kita berbagi, kita menanamkan kebaikan yang terus mengalir, bahkan setelah kita meninggal dunia,” ujarnya. Dengan berbagi, kita tak hanya membantu sesama, tetapi juga menginvestasikan pahala untuk kehidupan setelah mati.

Sebagai penutup ceramahnya, Ustadz Jamaluddin mengajak para hadirin untuk senantiasa berbagi. “Jangan menunggu sampai kita sudah mati untuk menyesal karena tidak sempat bersedekah. Manfaatkan waktu kita di dunia untuk berbuat baik, karena berbagi adalah kebahagiaan yang tak ternilai,” tutupnya. Dengan tausiah ini, para peserta kajian diharapkan dapat lebih memahami pentingnya zakat dan berbagi dalam kehidupan sehari-hari.

 

Erick

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*