Tekan kemiskinan Ektrem BAZNAS Kabupaten Siak Realisasikan 3 Program Unggulan Target 2024 Sesuai Harapan Bupati Nol

Dok : Bupati Siak H. Alfedri M,Si memberikan arahan kepada jajaran dan instansi dalam expose kerjasama Baznas dan Pemda Kabupaten Siak entas kemiskinan ektrem. (Foto/Siak)

SIAK, Siletperistiwa.com – Ketua Baznas Siak Samparis Bin Tatan S,Pd.I m nyampaikan target pihaknya upaya mengentas wilayah kemiskinan yang ektrem pada Tahun 2024 nanti nol.

Hal ini disampaikan ketua Baznas ustadz Samparis Bin Tatan S,Pd.I pada ekpose kolaborasi atau kerjasama Baznas dengan pemerintah daerah kabupaten Siak mengentas kemiskinan diwilayah ektrem (16/2) di ruang pertemuan Baznas Kabupaten Siak.

Menurutnya Seseorang dikategorikan miskin ekstrem jika biaya kebutuhan hidup sehari-harinya berada di bawah garis kemiskinan atau setara dengan USD 1.9 (Sumber:PPP (Purchasing Power Parity)atau jika nilai 1 Dolar Rp. 15.200,- maka lebih kurang Pendapatan Rp. 300.000,- per Bulan. Misal 1 keluarga 4 orang (ayah, ibu dan 2 anak) kemampuan memenuhi pengeluaran dibawah Rp. 1.320.000,-/Bulan maka dia dikatakan masuk dalam miskin ekstrem (Desil 1).

“Miskin ektrem itu kalau di BAZNAS namonyo Fakir atau papogeghano,” papar Samparis Ketua BAZNAS kab Siak yang kental dalam bahasa melayunya dalam gurauwannya disela-sela awal kegiatan.

Untuk mengukur kemiskinan mengunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial.

Dalam Ekspose rencana realisasi Zakat yang akan disalurkan di 24 Kampung se Kabupaten Siak. Ada tiga program Upaya BAZNAS Kabupaten Siak dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem pertama dengan program Konsumtif Berkelanjutan (Kobe). KOBE adalah mustahiq yang tidak memiliki skill kerja baik dibidang pertanian, peternakan dan kecakapan hidup atau ketidak berdayaan secara fisik/mental, baik karena cacat, jompo atau uzur, sakit jiwa atau mental.

40 KK yang akan menerima program KOBE, dengan skema BAZNAS akan membeli hasil pertanian padi dari masyarakat untuk kemudian diserahkan kepada penerima program KOBE atau bekerjasama dengan mitra warung harian yang berada di kampung tempat mustahiq (penerima Zakat) tersebut berada selama 12 Bulan.

Program Kedua yakni Rehab Rumah Gotong Royang (REMA GOTO)ditujukan kepada mustahiq yang memprihatinkan kondiri rumahnya, ada 36 Rumah yang akan kita (BAZNAS) rehab”

Program ketiga yakni Bina UMK (Usaha Mikro Menengah) dimana mustahiq yang menerima program adalah mereka yang masuk dalam kemiskinan ekstrem namun mereka memiliki keahlian dalam pertanian, peternakan atau pun dalam berniaga, maka kita dorong mereka mengembangkan usaha yang sehari-hari mereka lakukan. Ada 23 KK yang nanti nya akan kita bantu yang terdiri dari Usaha Kerambah ikan, Kantin Sekolah, Z-Chiken dan lain-lain. Kemudian kami melakukan mitra dengan dinas terkait dalam melakukan pendampingan kegiatan UMK mustahiq tersebut.

Total penerima program pengentasan kemiskinan ekstrem sebanyak 99 Orang dengan Dana yang akan disalurkan Sebanyak 1.533 Milyar.

BAZNAS Kabupaten siak berkomitmen menurunkan angka kemiskinan Ektrem di Kabupaten Siak sampai nol persen seperti yang dicita-citakan oleh Bapak Bupati Siak.

“Program Pengentasan Kemiskinan Ektrem ini merupakan kolaborasi antar dinas, dimana pemerintahan kampung menentukan penerima manfaat (mustahiq) dengan terlebih dahulu melakukan musyawarah kampung (muskam) dalam menentukan masyarakat miskin ekstrem kemudian dari data tersebut masing-masing Dinas terkait mengambil peran, “tuturnya.

Sementara itu Bupati Siak menyampaikan ,agar data – data yang valid dapat diterima olehnya ,karena memang diakui pasca musibah Covid 19 kemaren ,secara ekonomi perkapita mengalami kemerosotan ekonomi keluarga.

Bupati Siak Drs. H.Alfedri ,M,Si minta dari anggaran Desa ( Kampong ) ada alokasi terkait masaalah upaya pengentasan kemiskinan misalnya untuk pertanian ,karena salah satu contoh di kecamatan bunga raya dilihat dari alokasi anggaran hanya terfokus pada infrastruktur seperti semenisasi ,boxcover dan drainase , padahal untuk pengentas kemiskinan bukanlah tak salahnya jika ada program alokasi anggaran ke pertanian , dan boleh – boleh saja pembangunan infrastruktur jika memang akses yang dibangun tersebut menunjang memperlancar ekonomi masyarakat ,seperti menuju lahan pertanian ataupun perkebunan, “tutur alfedri.

Disamping itu Bupati Alfedri juga meminta data yang sampai hari ini katanya ada 6000 KK data kemiskinan yang ekstrim ,makanya data tersebut sampaikan ke saya ” tutur Alfedri minta ke dinas sosial waktu itu , karena sesuai target yang disampaikan oleh ketua Baznas tadi yang katanya target 2024 miskin ektrim di kabupaten Siak ini ditargetkan 0 ( nol) , dengan waktu yang tinggal lebih kurang dua tahun apakah nanti bisa dituntaskan .

Bupati juga menyampaikan bahwa Siak terjadi 5,2 mengalami inflasi ,karena dari data nasional Riau urutan nomor 2 mengalami inflasi , makanya sesuai dengan arahan gubernur kita harus bergotong royong menurunkan akan terjadi inflasi ,termasuk Baznas juga “harap Alfedri panjang lebar ”

Hadir dalam ruangan tersebut Ketua Baznas beserta komisioner Baznas ,UPZ kecamatan – kecamatan , Kadis Perkebunan , Kadis sosial , Kadis Peternakan ,Sekwan , Kemenag , dan instansi lainnya .

Laporan : Zulfahmi ,S.Pd.I

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*