Siak, Siletperistiwa.com – Jika dikenang petistiwa yang terjadi beberapa waktu silam, wardani dan istri mengira lagi dibegal karena mobil yang kenderainya saat itu, karena tiba – tiba tentu dikira begal.
Hal ini dikisahkan wardani dan istri saat tim dari awiks berkunjung silaturahmi dikediamannya, karena saat itu ditempat gelap dijalan agak rusak, karena saat ini dimana – mana bukankah lagi maraknya pelaku begal yang mengincar korban dimalam hari dan ditempat yang sepi, terkadang keluarga kalau mengenenag kejadian tersebut rasanya gimana begitu kenang wardani.
Terkait proses dirinya yang saat ini masih ditangani pihak polsek sabak auh, itu memang prosudur yang harus dijalani sebagai warga negara yang taat hukum, untuk apa kita malu, karena bukan kasus mencuri, merampok atau membegal orang dan berbuat yang melanggar etika dan agama, namanya musibah bahkan saya korban pelemparan ditetapkan sebagai tersangka itulah namanya perjalanan kita serahkan kepada allah.
Memang kalu saat ini istri dan anak – anak memang terasa trauma mengenang kejadian tersebut karena selama ini belum pernah mengalami hal yang demikian, itulah kondisinya siapapun kalau mengalami hal seperti saya dan keluarga mungkin bagaimana ? Tanya wardani.
Terkait laporan ke polres siak yng sudah dilaporkan beberapa sistem terhadap orang tua remaja nurazak, memang sudah dilaporkan, kita tunggu peroses bersama nantinya dan terus kita pantau, ajak wardani. Sedangkan untuk laporan ke polda riau sedang dipersiapkan apa saja yang bakal kita laporkan dan siapa saja nantinya, yang jelas apa yang tidak saya lakukan dan itu di viralkan termasuk itu juga nantinya.
Wadani dan istri sempat menyampaikan sebenarnya begini kronologis kejadian ketika itu malam selasa saya halal bil halal ketempat kakak di sungai siput kecamatan siak kecil bersama keluarga, sepulang menuju rumah sampai disungai bayam mobil saya dilempar oleh dua orang anak yang memang saya kenal sedang naik kenderaan (honda) dan sempat juga mobil yang saya kenderai bersama keluarga oleng terkejut dan spontan saya hentikan dan langsung membelok mengejar sipelaku, apakah ini begal atau apa – apaan ini, karena punya masaalah dengan orang tidak, atau siapa sebenarnya anak dua ini, tutur wardani. Itulah salah satu motif saya kejar hingga dapat, sekarang wardani balek bertanya seandai bapak ibuk atau saudara yang mengalami seperti saya dan keluarga, apa tindakan saudara ? Apakah tidak emosi juga, untuk saya masih bisa menahan emosi hanya saya tepuk memberi pelajaran karena mereka ternyata remaja, tapi kalau orang tua apapun terjadi tetap saya lawan.
“Sehingga terjadilah seperti kejar – kejaran dan honda yang dikenderai anak tersebut atau sipelaku berbelok melalui gang sempit, akhirnya dapat juga saya serempet,” tutur WR.
Setelah itu saya tanyai kenapa mobil saya dilempar dan apa masaalah dan motifnya, dan anak tersebut yang satu sempat mau lari dan saya pegang bajunya, dan yang satunya pertama sempat tidak ngaku, sementara saat melempar saya tau anak tersebut, akhirnya supaya dia mau mengaku perbuatannya saya tampar bukan lah kuat, luka pun tidak memarpun tidak.
“Akhirnya begitu masyarakat dilokasi kejadian berdatangan akhirnya dibawalah kami untuk menyelesaikan persoalan di tempat orang tua sianak tersebut karena memang saya kenal, namun ketika kami mau sama kepolsek saya sempat di pukul satu kali oleh salah satu oknum warga bernama Ay, itu kronologis yang sebenarnya,” tutur WR.
“Dan disaat di BAP apa yang saya sampaikan ini sama dengan di BAP bahkan disaat anak tersebut dibawa ke polsek juga sehat wal afiat tidak ada luka ataupun memar” tutur Wardani dan istri mengisahkan panjang lebar.
Editor : afdal
Leave a Reply