PEKANBARU, Siletperistiwa.com – Bertempat di Masjid Amrullah Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, dilaksanakan pengajian rutin hari Kamis dengan membaca surat Yasin dan Tahlil (8/6/2023).
Pengajian rutin yang digelar minggu pertama bulan ini dihadiri para pejabat Lanud Rsn dan Insub serta diikuti oleh Pewira Penerbang dan anggota dari Skadron Udara 12 dan Skadron Udara 16 serta ibu-ibu Pia Ardhya Garini dan jamaah lainnya.
Kegiatan pengajian yang cukup khusuk ini diawali dengan melaksanakan Shalat Magrib berjamaah terlebih dahulu. Sebagai kegiatan rutin, diharapkan pembinaan rohani terus berjalan berkelanjutan sebagai dasar pelaksanaan tugas sehari hari.
Seusai pelaksanaan pembacaan Yasin dan Tahlil, dilanjutkan dengan sedikit tausiyah oleh Kabintalid Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol Sus H. Zemonnedi, S. Ag., M.M., membahas tentang Qurban.
Menurut Kabintalid Bulan Dzulhijjah ini disebut dengan bulan haji karena pada bulan ini hamba-hamba Allah yang mampu ekonomi dan fisiknya telah berkumpul di Padang Arafah dengan pakaian serba putih menundukkan wajah kehadirat Allah dengan tujuan yang satu yaitu mengerjakan ibadah haji.
Dilanjutkannya juga bulan Dzulhijjah ini disebut dengan Hari Raya Qurban atau Idul Adha karena seorang muslim mendapat kesempatan untuk beramal dengan menyembelih hewan kurban apakah itu dengan unta ,kambing, atau lembu dan juga bagi orang yang telah diberikan rezeki yang melimpah dia diwajibkan untuk berqurban.
“Hewan qurban yang disembelih dengan hati yang ikhlas itu kelak di hari akhir akan ditimbang darahnya, tanduknya, bulunya, dan semua anggota tubuhnya sekaligus akan menjadi saksi baginya” jelas Kabintalid.
Ditambahkan Kabintalid menyembelih hewan qurban itu mengandung dua aspek perwujudan yaitu pertama, aspek ubudiyah yaitu mengabdikan diri, mendekatkan diri kepada Allah, sesuai dengan asal kata qurban itu berasal dari kata quruba yang artinya mendekatkan diri kepada Allah.
Sedangkan yang kedua aspek kemasyarakatan karena dengan melakukan qurban dan membagi-bagikan dagingnya akan berkembanglah pendekatan sesama umat manusia di mana kaum muslimin yang sedang hidup dalam garis kemiskinan yang selama hidupnya tidak pernah atau jarang makan daging kini mereka bisa merasakan bagaimana nikmatnya makan daging dengan jalan ini Insha Allah akan tercipta kemurnian sosial dalam masyarakat.
Kegiatan pengajian diakhiri dengan Shalat Isya berjamaah.
(Erick)
Leave a Reply